Puisi 09 Hati yang berbunga sebentar lagi akan patah mematah. Kembali seperti tahun-tahun sebelumnya. Aku tak melihatnya hari ini, juga kemarin. bahkan besok pun, aku tak lagi berharap. Siapa dia pun, aku tak mengenal. Siapa aku pun, dia tetap tak mengenal. Seperti hari-hari sebelumnya, hal sepereti ini adalah sia-sia yang kulakukan. -irodad-
Postingan
Menampilkan postingan dari April, 2017
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
Puisi 08 Namamu wanita yang bercahaya, atau cahaya wanita? entahlah, apapun itu. Tapi, mungkinkah kau akan menjadi cahaya di siang hari, yang terang menyilaukan mata. Atau akan menjadi cahaya malam yang terang menyilaukan hati. Jika itu siang, maka aku mau menjadi atmosfer, yang langsung berhadapan dengan mu, atau mungkin sebuah pohon yang tumbuh berkat kamu. Lalu jika malam, aku akan menjadi bintang lainnya, agara dapat menemanimu. -irodad-
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
Puisi 03 Cantik, kata pertama yang hinggap pada bibir para petualalng ini. Pada Bibir para petualang ini. Aku adalah, Para petualang, yang menjelajah luas di tiap-tiap aroma yang ku hirup. Lalu indah, adalah kata terhangat yang tak sanggup tersamapaikan padanya. kata-kata yang kurangkai, ku ciptakan sebegegitu halus, seperti purnama yang menyinari putih wajahnya. Aku tak mengenal, Tak Berniat Mengenali, Hanya ingin melikhatnya setiap hari. -irodad-
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
PUISI 01 Hari ini aku benar-benar bagai merpati abu-abu, yang terbang bebas mengudara dimusim dingin. ya.. aku memang bebas, namun tetap buta arah. siapa dia?, siapa mereka?. aku tau tapi tidak mengenal. apakah ini namanya kesendirian? duduk, berdiri tanpa mengenal keramaian yang menyentuh hidupku sejak semalam. apakah hidup sekeras yang mereka katakan dalam sebuah teori-teori yang tak pernah ku mengerti? -irodad-