Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2017
Puisi 09 Hati yang berbunga sebentar lagi akan patah mematah. Kembali seperti tahun-tahun sebelumnya. Aku tak melihatnya hari ini, juga kemarin. bahkan besok pun, aku tak lagi berharap. Siapa dia pun, aku tak mengenal. Siapa aku pun, dia tetap tak mengenal. Seperti hari-hari sebelumnya, hal sepereti ini adalah sia-sia yang kulakukan. -irodad-
Puisi 08 Namamu wanita yang bercahaya, atau cahaya wanita? entahlah, apapun itu. Tapi, mungkinkah kau akan menjadi cahaya di siang hari, yang terang menyilaukan mata. Atau akan menjadi cahaya malam yang terang menyilaukan hati. Jika itu siang, maka aku mau menjadi atmosfer,  yang langsung berhadapan dengan mu, atau mungkin sebuah pohon yang tumbuh berkat kamu. Lalu jika malam, aku akan menjadi bintang lainnya, agara dapat menemanimu. -irodad-
Puisi 07 Tak masalah Jika jatuh sedalam samudera. Namun Bangkit, dan meroketlah setinggi angkasa. -irodad-
Puisi 06 Kau bagai segelas kopi ditiap sore ku yang dingin. Yang tak pernah berhenti menghangat dari dinginnya udara. Yang tak kunjung lenyap walau dihirup keserakahan dunia. -irodad-
Puisi 05 Kembali ku dengar suaranya, kembali ku lihat ia.  Datang dengan gemuruh, datang dengan kebuasan. Kutatap awan yang menatapmu lalu menatapnya. Dan hidup terlalu sederhana untuk diabaikan, dengan segala keindahanya, dengan segala anugerahnya. -irodad-
Puisi Malam ini aku akan berangkat mengarungimu. Perjalan mungkin akan panjang berliku, dan nasib baik tidak selalu menghampiriku. Tapi InshaAllah, suatu saat bisa ku temukan sebuah kiblat, di Ufuk barat tubuhmu. -Joko Pinurbo-
Puisi 04-01 Saat sebuah tanggan terlepas dari tangan-tangan yang lainnya. Maka hati yang satu akan menjauh dari hati-hati yang lainnya. -irodad-
Puisi 03 Cantik, kata pertama yang hinggap pada bibir para petualalng ini. Pada Bibir para petualang ini. Aku adalah, Para petualang, yang menjelajah luas di tiap-tiap aroma yang ku hirup. Lalu indah, adalah kata terhangat yang tak sanggup tersamapaikan padanya. kata-kata yang kurangkai, ku ciptakan sebegegitu halus, seperti purnama yang menyinari putih wajahnya. Aku tak mengenal,  Tak Berniat Mengenali,   Hanya ingin melikhatnya setiap hari. -irodad-
Puisi 02 Akan jadi apakah aku? Akan kemana impian ini? Akankah ia menjadi fakta yang aku gengam? Atau malah akan tersisih bersama keputus asaan. Sebuah tanda tanya besar yang selalu ada dalam setiap kegagalan. Impianku, -irodad-
PUISI  01 Hari ini aku benar-benar bagai merpati abu-abu,  yang terbang bebas mengudara dimusim dingin. ya.. aku memang bebas, namun tetap buta arah. siapa dia?, siapa mereka?. aku tau tapi tidak mengenal. apakah ini namanya kesendirian? duduk, berdiri tanpa mengenal keramaian yang menyentuh hidupku sejak semalam. apakah hidup sekeras yang mereka katakan dalam sebuah teori-teori yang tak pernah ku mengerti? -irodad-